Bisnisinfo.com - Memulai bisnis dropship memang terlihat sederhana. Anda tidak perlu stok barang, tidak perlu repot dengan pengemasan, dan tidak perlu menyewa gudang. Namun, banyak pelaku dropshipping yang gagal hanya karena salah memilih produk. Maka dari itu, memahami cara riset produk dropshipping menjadi langkah awal yang wajib dilakukan sebelum mulai berjualan.
Produk yang salah tidak hanya membuat penjualan seret, tetapi juga bisa
membuat Anda kehilangan waktu, tenaga, dan biaya iklan yang sia-sia. Riset
produk bukan soal asal ikut tren, melainkan soal strategi melihat potensi
jangka panjang, margin keuntungan, dan daya tarik pasar.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai teknik dan alat yang bisa Anda gunakan untuk menemukan produk dropshipping yang benar-benar laris dan menguntungkan. Dari analisis tren hingga evaluasi kompetitor, semuanya akan dibahas secara tuntas.
Mengapa Cara Riset Produk Dropshipping Sangat Penting
Riset produk dropshipping adalah fondasi dari semua keputusan bisnis
Anda. Tanpa riset yang tepat, Anda bisa menjual produk yang tidak dibutuhkan
pasar atau terlalu banyak kompetitornya.
Produk yang ideal untuk dropshipping adalah produk yang:
- Sedang naik daun
- Memiliki margin keuntungan tinggi
- Tidak mudah ditemukan di toko
konvensional
- Tidak terlalu berat atau rapuh
untuk dikirim
Dengan mengetahui cara riset produk dropshipping secara akurat, Anda bisa menurunkan risiko gagal dan meningkatkan peluang meraih keuntungan yang stabil.
Langkah Awal Memulai Riset Produk Dropshipping
Langkah pertama dalam cara riset produk dropshipping adalah menentukan niche.
Niche adalah kategori atau segmen pasar spesifik seperti peralatan dapur,
perlengkapan hewan, atau aksesoris fashion.
Setelah memilih niche, lakukan segmentasi pasar:
- Siapa target pembelinya?
- Apa masalah mereka?
- Bagaimana produk Anda bisa
menjadi solusi?
Gunakan brainstorming untuk membuat daftar ide produk potensial, lalu lanjutkan dengan mengecek validasi tren dan permintaan pasar secara data-driven.
Cara Riset Produk Dropshipping Menggunakan Google Trends
Salah satu cara paling mudah dan gratis untuk melihat minat pasar adalah
dengan menggunakan Google Trends. Alat ini menunjukkan seberapa besar
volume pencarian suatu kata kunci selama waktu tertentu.
Misalnya, jika Anda ingin menjual “lampu tidur aesthetic”, masukkan kata
kunci tersebut di Google Trends. Anda akan melihat apakah produk tersebut
sedang naik, stabil, atau menurun peminatnya.
Tips:
- Bandingkan beberapa kata kunci
dalam satu niche.
- Lihat tren berdasarkan wilayah
(jika Anda menjual di lokal).
- Hindari produk dengan tren yang menurun drastis.
Menemukan Produk Potensial lewat Marketplace dan Platform E-commerce
Marketplace besar seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Amazon, dan AliExpress
bisa menjadi tambang emas untuk riset produk dropshipping. Anda bisa melihat:
- Produk terlaris di tiap kategori
- Review dan rating
- Jumlah penjualan
- Harga jual rata-rata
Misalnya di Shopee, buka kategori "Kesehatan & Perawatan
Diri", lalu filter berdasarkan "Penjualan Terbanyak". Anda akan
langsung mendapatkan daftar produk yang sedang diminati konsumen.
TikTok Shop juga kini menjadi sumber tren yang valid. Video produk yang viral sering kali mencerminkan tren pasar terbaru.
Analisis Kompetitor dalam Riset Produk Dropshipping
Analisa kompetitor adalah bagian penting dalam riset produk dropshipping.
Ketahui siapa saja penjual yang menjual produk serupa, bagaimana cara mereka
memasarkan, serta apa kelebihan dan kekurangan mereka.
Langkah analisis:
- Cari nama toko di marketplace
- Periksa harga, jumlah ulasan, dan
kualitas layanan
- Lihat apakah mereka menggunakan
branding sendiri
- Cek aktivitas mereka di media
sosial dan iklan
Dengan memahami kompetitor, Anda bisa menemukan celah pasar dan melakukan diferensiasi untuk menarik pelanggan.
Menggunakan Tools Riset Produk Dropshipping Secara Efektif
Selain Google Trends dan marketplace, Anda bisa menggunakan berbagai tools
riset produk dropshipping untuk mempermudah proses analisis:
- Sell The Trend: Menyediakan data produk
trending di berbagai marketplace
- Koala Inspector: Plugin browser untuk melihat
produk terlaris di Shopify store pesaing
- Dropship Spy: Memberikan insight produk
dengan potensi tinggi
- Niche Scraper: Alat analisis tren dan konten
iklan kompetitor
Tools ini mempermudah Anda dalam menyaring produk, memantau performa pesaing, dan mengukur peluang pasar secara data-driven.
Evaluasi Profit Margin dan Biaya dalam Riset Produk Dropshipping
Tidak semua produk yang laris itu menguntungkan. Salah satu aspek penting
dalam cara riset produk dropshipping adalah menghitung profit margin.
Hitung seluruh komponen biaya seperti:
- Harga beli dari supplier
- Biaya pengiriman (terutama dari
luar negeri)
- Biaya iklan atau promosi
- Biaya admin marketplace
Setelah itu, bandingkan dengan harga jual ideal. Margin bersih minimal
30–50% disarankan agar usaha tetap berkelanjutan.
Contoh:
Jika produk dijual Rp100.000 dan total biaya mencapai Rp70.000, maka margin
Anda 30%. Tapi jika biaya promosi tinggi, margin bisa terkikis.
Cara Menyaring Produk Dropshipping Berdasarkan Feedback dan Review
Feedback dan review konsumen bisa menjadi sinyal kuat dalam memilih
produk. Produk yang memiliki banyak review positif cenderung:
- Memiliki kualitas baik
- Sudah terbukti laku
- Lebih mudah dipasarkan karena ada
validasi sosial
Namun hati-hati: review bisa dimanipulasi. Pastikan Anda juga membaca isi
komentar, bukan hanya jumlah bintang. Gunakan filter marketplace untuk melihat
produk dengan penilaian 4.8 ke atas dan review di atas 1.000 pengguna.
Selain itu, lihat apakah produk tersebut sering diretur atau dikeluhkan. Produk berkualitas buruk bisa merusak reputasi toko dropship Anda.
Tips Menghindari Produk Dropshipping yang Gagal di Pasaran
Tidak semua produk tren cocok untuk dropship. Berikut beberapa ciri
produk gagal yang harus dihindari:
- Produk musiman yang cepat redup
- Produk dengan banyak keluhan atau
retur
- Produk yang mudah rusak saat
pengiriman
- Produk yang terlalu berat atau
besar (biaya kirim mahal)
- Produk yang sudah terlalu banyak
kompetitor kuat
Cara terbaik untuk menghindari produk gagal adalah dengan melakukan riset
menyeluruh dan menghindari keputusan impulsif hanya karena ikut-ikutan.
Pastikan Anda juga melakukan uji pasar dalam skala kecil sebelum mengalokasikan anggaran promosi besar.
0 Komentar